..::Pusat Informasi Komunitas Pisang Merah ::..

Kamis, 10 September 2020

BUDI DAYA PISANG MERAH


Cara budidaya pisang merah tidaklah sulit. Ikuti petunjuk berikut ini :
Tanah yang sesuai untuk pertumbuhan pisang merah adalah tanah yang gembur, memiliki drainase dan tanah banyak mengandung humus.
Saat perawatan pemakaian pupuk kandang dan kompos lebih baik digunakan dan dapat juga dikombinasikan dengan 0,25 kg urea dan kalium nitrat (muriate of potash) setiap tiga bulan untuk masing-masing rumpun.
Sedangkan untuk rnempertahankan produktivitas tinggi dan menjamin buah berkualitas baik, jarak tanam antar pohon lebih kurang 3 meter. Setelah usia tanam 4 bulan pohon baru yang ditanam akan melahirkan tunas baru 2 hingga 4 pohon.
"Tunas yang baru tumbuh lebih baik dipindahkan ke lokasi baru agar perkembangan pohon induk menghasilkan buah yang baik.

Setelah tanaman berusia 8 bulan, jantung pisang mulai keluar lalu menghasilkan buah yang terdiri dari 6 hingga 8 sisir dalam satu tandan. Sebelum pisang tua, jantung pisang yang tergantung di bawah tandan harus dibuang.

Dalam membudidayakan pisang merah sangatlah mudah. Cukup  dengan membuat lubang berbentuk lingkaran dengan ukuran sepanjang 50 centimeter serta kedalaman juga 50 centimeter.

Sebelum ditanam, lahan diberi pupuk kandang atau humus, kemudian didiamkan selama 14 hari sambil diberi pupuk urea. Setelah itu, barulah bibit atau anakan pisang barangan merah ditanam. Setelah dua minggu kemudian, harus diberi pupuk lagi sebanyak 3 sampai 4 kali. Ini untuk menjaga buahnya baik dan pertumbuhan batang pisangnya juga baik.

Meskipun, membudidayakan pisang merah ini tidak begitu sulit, namun, tingkatan lahannya haruslah berada di dataran tinggi. Karena, jika tidak, pohon pisang akan rentan tergenang air jika musim penghujan tiba.

Hal ini menyebabkan, pertumbuhannya menjadi terhambat, tetapi meskipun harus ditanam di dataran tinggi, untuk daerah ekuator pisang malah tak dapat tumbuh pada ketinggian di atas 1600 meter di atas permukaan laut (dpl).

Selain itu, kata dia, tempat tumbuhnya juga harus berada di iklim tropik yang hangat dan lembab. Suhu juga menjadi sangat penting. Di sentra-sentra produksi utamanya, suhu udara tidak pernah turun sampai di bawah 15 derajat celcius.

Dalam jangka waktu yang cukup lama, suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27 derajat celcius dan suhu maksimumnya 38 derajat celcius.

Pohon pisang ini memang tidak harus selalu disiram karena sudah didukung dari suhu dan lahannya. Namun, jika memasuki musim serangan hama harus sesering mungkin disiram dan diberi fungisida agar hama tidak merambat dan tidak berpindah ke pohon lainnya. Dikatakannya, pisang barangan merah ini, hanya butuh waktu 10 bulan untuk masa berkembangnya. Dan dalam jangka waktu 12 bulan, buahnya sudah bisa dipanen. Sedangkan untuk usia tanam yang melahirkan tunas baru, petani membutuhkan waktu selama 4 bulan.


Setelah melewati masa tersebut maka akan ditemui di sekitaran indukannya 2 hingga 4 tunas baru. Agar perkembangan indukan baik, 1 atau 2 tunas harus dipindah agak menjauh dari indukannya.

Untuk tunas atau anakan, para petani biasanya lebih menyukai anakan yang berdaun pedang. Sebab, akan menghasilkan tandan yang lebih besar pada panen pertamanya (tanaman induk). Bonggol atau potongan bonggol juga bisa digunakan sebagai bahan perbanyakan.

Caranya, bonggol dibelah dua dan direndam air panas (52 derajat celcius) atau dalam larutan pestisida untuk membunuh nematoda dan penggerek-penggerek sebelum ditanam. Selain itu, dapat juga dikembangkan dengan cara mengembangkan kultur jaringan untuk memperbanyak secara cepat, melalui ujung pucuk yang bebas penyakit.

Selain cara itu, membudidayakan pisang merah sebaiknya di tanam dengan tanaman yang tidak sejenis. Karena, dapat mencegah penularan hama atau penyakit. Namun, jika dicampur dengan lainnya, sebaiknya jangan dengan pohon jambu. Hal ini, sangat riskan terhadap hama dari pohon pisang berpindah ke pohon jambu tersebut.

Demikianlah cara budidaya pohon pisang merah. Selamat mencoba!

Sumber : https://medanbisnisdaily.com/news/read/?id=132780

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar